Inilah penyakit yang biasanya muncul di saat liburan. Segala kesenangan sirna seketika saat menyadari uang saku nggak tersisa. Mau jajan susah, apalagi jalan-jalan. Untuk menghindari kejadian begini, kita perlu mengatur keuangan liburan. Jadilah financial planner liburan dengan jalan:
- Bagi dua uang saku liburan, yaitu uang untuk liburan periode 1 (minggu 1 atau minggu 1-2) dan uang untuk periode 2 (minggu 2 atau minggu 3-4). Sisakan 20 persen dari uang saku buat cadangan.
- Disiplin menggunakan uang. Misalnya, apabila uang saku periode 1 habis sebelum waktunya, maka jangan memakai uang periode 2. Jika sangat butuh, gunakanlah uang cadangan.
- Makan berat di rumah. Satu hal yang bikin boros adalah soal makanan. Nah, salah satu cara mengakalinya adalah dengan makan siang atau malam di rumah. Jadi saat jalan, kita dan teman-teman tinggal cari camilan atau minuman.
- Sebaliknya, jika mau jalan-jalan dalam waktu yang lama sekaligus makan berat di luar, bawa biskuit/makanan ringan serta air minum. Ini untuk mengganjal perut saat sedikit lapar/haus. Jadi nggak perlu beli melulu.
- Pergi sama orangtua, tante atau saudara yang lebih tua membuat kehidupan kita lebih terjamin. Dengan kata lain, nggak perlu keluar biaya transportasi dan makan.
- Jangan terjebak sale. Di musim liburan, banyak diskon bertebaran. Inilah kesempatan untuk beli barang idaman dengan harga miring. Tapi hati-hati, jangan membeli hal-hal yang diperlukan.
- Kreatif mencari tambahan pemasukan. Di masa liburan, banyak yang bisa kita jadikan “bisnis”. Antara lain dengan menjual jasa. Minta orangtua atau saudara menyewa kita sebagai babysitter atau mencuci mobil.
No comments :
Post a Comment