Sunday, August 25, 2013

"DAFTAR MERAH" TUMBUHAN DI INDONESIA

Setiap tahunnya, IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) atau Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam mengeluarkan “Red List” yang berisi daftar flora dan fauna yang terancam punah di seluruh dunia. Ternyata, banyak flora Indonesia yang masuk dalam list tersebut, lho. Ini dia beberapa diantaranya:

Kantong Semar (Nepenthes)
Diantaranya berbagai jenis tumbuhan langka yang terancam punah di Indonesia, Kantong Semar berada di peringkat pertama dalam daftar tersebut. Kantong Semar dikenal sebagai tumbuhan karnivora yang menjebak hewan-hewan kecil dalam kantongnya. Keunikan inilah yang membuat Kantong Semar diburu banyak orang dan semakin langka. Dari sekian banyak jenis Kantong Semar yang ada di Indonesia, lebih dari 70 persennya ditemukan di Indonesia. 

Rafflesia Merah Putih (Rafflesia hasseltii)
Salah satu jenis bunga Rafflesia ini dikenal dengan nama lokal Cendawan Muka Rimau. Berbeda dengan bunga Rafflesia pada umumnya yang berwarna merah dengan bintik-bintik putih, jenis ini berwarna merah kecoklatan dengan corak putih yang relatif besar dan nggak beraturan. Habitat yang terus berkurang akibat pembalakan liar dan sebagainya membuat tumbuhan ini sulit ditemukan. Untungnya pada 20 Februari 2013 lalu, Tim Tiger Patrol Unit (TPU) yang dibentuk atas kerja sama WWF-Indonesia dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) berhasil menemukan Rafflesia Merah Putih dalam keadaan mekar di kawasan konservasi di Riau.

Meranti (Dipterocarpaceae)
Meranti merupakan salah satu pohon penghasil kayu yang banyak digunakan untuk kepentingan komersial. Dari sekitar 70 jenis spesiesnya, sebagian besar berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meskipun sempat dikabarkan beberapa jenisnya punah di Indonesia, tujuh jenis pohon meranti-merantian langka ditemukan kembali. Salah satunya jenis meranti bernama Dipterocarpus cinereus Sloot yang dinyatakan punah pada tahun 1998 dan ditemukan kembali di Tapanuli Barat, Sumatera Utara.

No comments :

Post a Comment