Mengapa harus berhati-hati? Yup, spesies yang ditemukan akhir tahun 2012 di Kalimantan ini punya gigitan yang beracun. Bisa-bisa berakibat fatal bagi yang terkena racunnya.
Sebenarnya, racun kukang tersebut berasal dari kelenjar yang ada di sikunya. Binatang ini menjilati sikunya yang beracun dan mencampurnya dengan air liur. Cairan inilah yang digunakan untuk menggigit pemangsa yang dianggap mengancam nyawanya. Bahkan, gigitan ini digunakan untuk mempertahankan anak-anaknya.
Pertama kali melihat, hewan ini memang tampak menggemaskan. Ukurannya yang mungil membuat kita sulit menemukannya di sekitar Sungai Kayan, Kalimantan. Perbedaan bentuk fisik dengan primata lainnya terlihat dari tanda di kepalanya. Biasanya, kukang jenis ini beraktivitas di malam hari. Hal ini membuat para peneliti biologis sulit mendeteksi keadaannya. Hingga saat ini ciri-ciri fisiknya belum bisa diketahui secara detil.
Sayangnya, primata ini bergerak lambat sehingga sering menjadi target para pemburu liar. Kukang tersebut dijual di perdagangan hewan illegal. Binatang ini juga sering dicabut giginya untuk dijadikan hewan peliharaan.
Selain Nycticebus Kayan, Profesor Anna Nekaris dari Oxford Brookes University dan Munds Rachel dari University of Missouri di Columbia, Amerika Serikat juga menemukan spesies primata lain, yang berasal dari Kalimantan dan Filipina, yaitu Nycticebus Menagensis, Nycticebus Borneanus dan NycticebusBancanus.
Sebenarnya, racun kukang tersebut berasal dari kelenjar yang ada di sikunya. Binatang ini menjilati sikunya yang beracun dan mencampurnya dengan air liur. Cairan inilah yang digunakan untuk menggigit pemangsa yang dianggap mengancam nyawanya. Bahkan, gigitan ini digunakan untuk mempertahankan anak-anaknya.
Pertama kali melihat, hewan ini memang tampak menggemaskan. Ukurannya yang mungil membuat kita sulit menemukannya di sekitar Sungai Kayan, Kalimantan. Perbedaan bentuk fisik dengan primata lainnya terlihat dari tanda di kepalanya. Biasanya, kukang jenis ini beraktivitas di malam hari. Hal ini membuat para peneliti biologis sulit mendeteksi keadaannya. Hingga saat ini ciri-ciri fisiknya belum bisa diketahui secara detil.
Sayangnya, primata ini bergerak lambat sehingga sering menjadi target para pemburu liar. Kukang tersebut dijual di perdagangan hewan illegal. Binatang ini juga sering dicabut giginya untuk dijadikan hewan peliharaan.
Selain Nycticebus Kayan, Profesor Anna Nekaris dari Oxford Brookes University dan Munds Rachel dari University of Missouri di Columbia, Amerika Serikat juga menemukan spesies primata lain, yang berasal dari Kalimantan dan Filipina, yaitu Nycticebus Menagensis, Nycticebus Borneanus dan NycticebusBancanus.
No comments :
Post a Comment