Saturday, December 03, 2011

Orangutan Kini Terancam


Gadis Aksi


Penganiayaan dan pembantaian terhadap orangutan makin mengerikan belakangan ini. Sebagai satwa yang tercantum dalam appendix I CITES (spesies sangat langka dan dilindungi), keberadaan satwa yang hanya bisa ditemukan di hutan Kalimantan dan Sumatera ini sungguh mengkhawatirkan. Bila ditanya penyebabnya, lagi-lagi ada ulah manusia dibelakangnya. Jika tindakan di bawah ini terus dilestarikan, maka 8-10 tahun mendatang diperkirakan mamalia ini akan punah. Siapkah kita kehilangan satwa yang satu ini?. Nah, berikut ini adalah penyebabnya.

Dagingnya Enak untuk Dikonsumsi
Studi penelitian yang dilakukan oleh The Nature Conservacy (TNC) dan 17 LSM lainnya menunjukan bahwa 54 persen orangutan di Kalimantan dibunuh untuk di makan dagingnya. Masyarakat yang diwawancarai dalam penelitian ini mengatakan bahwa daging orangutan ini enak dan manis.

Diperjual-belikan
Setiap tahun, lebih dari 500 ekor orangutan Kalimantan diperjual-belikan secara ilegal di pasar gelap. Berdasarkan data dari Orangutan Conservation Service Program (OCSP), orangutan yang diperjual belikan adalah bayi orangutan. Jadi sebelum bayi tersebut diambil untuk dijual, induknya harus dibunuh terlebih dahulu.

Pembukaan Lahan Secara Agresif
Hutan Indonesia saat ini sedang mengalami penggundulan untuk memenuhi kebutuhan pasar minyak kelapa sawit. Nah, kerusakan hutan akibat pembukaan lahan tersebut tentunya turut mengancam keberadaan orangutan. Bayangkan saja, pembukaan lahan pastinya akan mempersempit habitat mamalia yang hidupnya di pohon ini. Akibatnya, mereka akan kesulitan mendapatkan makanan di sisa lahan hutan yang tersedia.

“Musuh” Perkebunan Kelapa Sawit
Kematian orangutan bukan saja disebabkan karena kelaparan akibat tergusurnya lahan mereka. Mirisnya, para pemilik perkebunan kelapa sawit itu justru menganggap hewan ini adalah hama pemakan kelapa sawit. Bahkan mereka memerintahkan para pekerjanya untuk membantai orangutan yang tersasar ke perkebunan tersebut, seperti kasus yang terjadi di Kalimantan belum lama ini

No comments :

Post a Comment