Banyak mitos yang beredar soal kanker payudara. Tapi ada 10 hal yang harus kita ketahui kebenarannya.
Mitos: Pakai bra berkawat meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
Pernyataan ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah.Apapun tipe bra yang dikenakan, tingkat ketatnya bra yang dikenakan tidakada hubungannya dengan resiko kanker payudara.
Mitos: Ukuran payudara tidak memengaruhi resiko terkena kanker payudara.
Dr Nicholas Eriksson dari perusahaan berbasis genetika di California mengatakan bahwa ada hubungan yang substansial antara ukuran payudara dan resiko kanker. Menurut Dr Nicholaspayudara yang besar memiliki banyak kelenjar susu dan hormone esterogen yang berlebih, inilah yang kemungkinan bisa meningkatkan resiko kanker payudara.
Mitos: Kanker payudara itu hanya keturunan.
Kenyataannya 70% cewek yang terkena kanker payudara tidak memiliki sejarah kanker payudara di keluarganya.
Mitos: Mengkonsumsi kopi bisa meningkatkan resiko kanker payudara.
Tidak ada hubungannya konsumsi kafein dengan peningkatan resiko kanker payudara. Bahkan Sebuah studi 2008 di Swedia menemukan bahwa minum setidaknya dua sampai tiga cangkir sehari mengurangi resiko atau menunda timbulnya kanker payudara. Dan studi lainnya pada tahun 2011 menemukan bahwa minum lima atau lebih cangkir bisa diterjemahkan ke dalam peluang 20 persen lebih kecil untuk mengalami estrogen-reseptor-negatif kanker payudara.
Mitos: Tidak ada hubungannya antara penggunaan deodorant dengan resiko terkena kanker payudara.
Dr Philippa Darbre, onkolog dari dari University of Reading, Inggris, menemukan kandungan parabens, bahan kimia yang biasa digunakan dalam kosmetika, produk pembersih tubuh, dan pengawet makanan, dalam sampel tumor pasien kanker payudara. Selama bertahun-tahun, Darbre mempelajari parabens dan bagaimana proses bahan kimia itu masuk ke dalam tubuh. "Parabens dapat meniru aktivitas estrogen, di mana kita tahu ada hubungan antara estrogen dan kanker payudara."
Mitos: Cewekoverweight punya resiko terkena kanker payudara yang sama dengan perempuan dengan berat badan ideal.
Cewek obesitas memiliki resiko terkena kanker payudara lebih tinggi daripada yang memiliki berat badan ideal.
Mitos: Tinggal di bawah sutet bisa meningkatkan resiko kanker payudara
Tahun 2003 sebuah penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungannya antara aliran elektromagnetik dengan peningkatan resiko kanker payudara.
Mitos: Kanker payudara berkaitan erat dengan pengonsumsian alkohol.
Alkohol meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Catherine Berkey, biostatistik dari Harvard Medical School menyatakan bahwa peningkatan kadar estrogen akibat pengonsumsian alkohol di masa remaja, identik dengan pertumbuhan kelenjar susu yang menyebabkan penyakit payudara jinak, seperti tumor, yang semakin bertambahnya usia bisa naik tingkat menjadi kanker payudara.
Mitos: Depresi atau tingkat stres yang tinggi pada perempuan memicu kanker payudara.
Dr. Marjan van den Akker dari Maastrcht University mengatakan depresi bisa meningkatkan resiko kanker payudara. Logikanya, kesehatan emosi, stres, nutrisi, dan olahraga berefek pada sistem imun tubuh. Ketika semua faktor mendesak sistem imun menurun, resiko terkena kanker menjadi lebih besar.
Mitos: Pengangkatan seluruh payudara dapat memberikan kesempatan sembuh lebih besar daripada chemotherapy.
Masektomi atau pengangkatan sel kanker adalah salah satu cara untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker tapi terapi hormon dan kemoterapi tetap harus dijalankan untuk mengendalikan hormon esterogen dan progresteron berkembang.
No comments :
Post a Comment