Berkat penemuannya, banyak orang khususnya para tunanetra bisa membaca dan menulis. Mereka bisa menyejajarkan kemampuan dengan orang yang normal bahkan memberdayakan dirinya. Nggak heran jika penemuan huruf Braille diadaptasi ke semua bahasa tulis di dunia.
Louis Braille lahir di Coupvrav, sebuah kota kecil dekat Paris, Perancis. Louis kecil hidup sederhana di rumah orang tuanya. Ayahnya adalah seorang pembuat sepatu dan perlengkapan kulit. Di usia 4 tahun, secara nggak sengaja mata Louis terluka saat memainkan Jara, alat untuk melubangi kulit. Infeksi ini menjalar ke sebelah mata lainnya dan menyebabkan kebutaan total pada kedua matanya.
Hebatnya, Louise bisa membuktikan kemampuannya di bidang akademis dan diijinkan untuk mengikuti pelajaran bersama teman-temannya yang memiliki penglihatan normal. Meski, Louis nggak bisa membaca dan menulis dan hanya mengandalkan indra pendengarannya saja.
Di usia 10 tahun, Louis mendapat beasiswa di Royal Institution for Blind Youth di Paris, sebuah lembaga untuk anak-anak tunanetra. Ia banyak menghabiskan waktu untuk belajar membaca huruf berukuran besar yang dicetak timbul di atas kertas. Louis membutuhkan waktu lama untuk membaca buku tersebut.
Untungnya, di tahun 1821, seorang kapten angkatan bersenjata, Charles Barbier, berkunjung ke sekolah Louis. Dalam presentasi sang Kapten, ia mengenalkan sebuah kode bernama ‘night writing’ sebuah sistem komunikasi yang bisa dilakukan tanpa bicara atau menggunakan cahaya untuk membacanya. Kode ini terdiri dari 12 titik timbul yang dapat dirasakan oleh ujung-ujung jari tangan. Louis yang saat itu masih berumur 12 tahun tertarik dengan kode tersebut dan mencoba menyederhanakannya dengan berbagai eksperimen selama tiga tahun. Di usia 15 tahun, ia berhasil membuat sistem kode yang kemudian dinamakan huruf Braille.
Tahun 1829, Louis Braille kemudian menerbitkan Method of Writing Words, Music and Plain Song by Means of Dots, for Use by the Blind and Arranged by Them yaitu buku Braille pertama yang bisa dibaca dengan alat mirip pulpen tanpa tinta. Penemuannya ini sangatlah membantu para tunanetra di seluruh dunia. Louis Braille meninggal dunia di usia 43 tahun pada 6 Januari 1852 karena penyakit TBC.
Louis Braille lahir di Coupvrav, sebuah kota kecil dekat Paris, Perancis. Louis kecil hidup sederhana di rumah orang tuanya. Ayahnya adalah seorang pembuat sepatu dan perlengkapan kulit. Di usia 4 tahun, secara nggak sengaja mata Louis terluka saat memainkan Jara, alat untuk melubangi kulit. Infeksi ini menjalar ke sebelah mata lainnya dan menyebabkan kebutaan total pada kedua matanya.
Hebatnya, Louise bisa membuktikan kemampuannya di bidang akademis dan diijinkan untuk mengikuti pelajaran bersama teman-temannya yang memiliki penglihatan normal. Meski, Louis nggak bisa membaca dan menulis dan hanya mengandalkan indra pendengarannya saja.
Di usia 10 tahun, Louis mendapat beasiswa di Royal Institution for Blind Youth di Paris, sebuah lembaga untuk anak-anak tunanetra. Ia banyak menghabiskan waktu untuk belajar membaca huruf berukuran besar yang dicetak timbul di atas kertas. Louis membutuhkan waktu lama untuk membaca buku tersebut.
Untungnya, di tahun 1821, seorang kapten angkatan bersenjata, Charles Barbier, berkunjung ke sekolah Louis. Dalam presentasi sang Kapten, ia mengenalkan sebuah kode bernama ‘night writing’ sebuah sistem komunikasi yang bisa dilakukan tanpa bicara atau menggunakan cahaya untuk membacanya. Kode ini terdiri dari 12 titik timbul yang dapat dirasakan oleh ujung-ujung jari tangan. Louis yang saat itu masih berumur 12 tahun tertarik dengan kode tersebut dan mencoba menyederhanakannya dengan berbagai eksperimen selama tiga tahun. Di usia 15 tahun, ia berhasil membuat sistem kode yang kemudian dinamakan huruf Braille.
Tahun 1829, Louis Braille kemudian menerbitkan Method of Writing Words, Music and Plain Song by Means of Dots, for Use by the Blind and Arranged by Them yaitu buku Braille pertama yang bisa dibaca dengan alat mirip pulpen tanpa tinta. Penemuannya ini sangatlah membantu para tunanetra di seluruh dunia. Louis Braille meninggal dunia di usia 43 tahun pada 6 Januari 1852 karena penyakit TBC.
No comments :
Post a Comment