Thursday, October 10, 2013

Raden Saleh, Sang Maestro Lukis

Nama Raden Saleh mengingatkan kita dengan nama salah satu jalan di kawasan Jakarta Pusat. Namun, tahukah kalau pemilik nama tersebut adalah perintis seni lukis di Indonesia? Keindahan dan keberaniannya dalam mengeskpresikan lukisan, membawanya terkenal sampai Eropa. 


Raden Saleh lahir pada tahun 1811 di Semarang. Semenjak usia 10 tahun, ia diasuh oleh pamannya, Raden Adipati Suraadimanggala yang menjabat sebagai Bupati Semarang pada saat itu. Hidup dalam kalangan bangsawan, membuat pemilik nama lengkap Raden Saleh Syarief Bustaman ini mendapatkan pendidikan terbaik. Kemampuan melukisnya mulai terlihat saat ia bersekolah di Sekolah Rakyat (VolksSchool).

Kepribadiannya yang hangat dan suka bergaul, membuat sejumlah pejabat Kolonial Belanda pada saat itu menyukainya. Raden Saleh muda kemudian mendapatkan pekerjaan dari Pendiri kebun raya Bogor, Caspar Reinwardt. Di tempat kerjanya itu, ia bertemu dengan Pelukis Belgia, A. A. J. Payen yang bertugas melukis Pulau Jawa. Mengetahui Raden Saleh memiliki bakat lukis yang terpendam, Payen pun mulai tertarik memberinya bimbingan. Terkesan dengan perkembangan bakat melukisnya, Payen kemudian mengusulkan agar Raden Saleh mempelajari lukisan di ‘Negeri Kincir Angin’.

Pada 1892, Raden Saleh pun berangkat ke Belanda dibiayai Gubernur Jenderal, Van der Capellen. Selama di sana, ia belajar seni melukis pemandangan dari Andries Schelfhout dan seni lukis potret dari Cornelis Kruseman. Bakatnya semakin mencengangkan tanah Eropa saat karyanya dipamerkan di Den Haag dan Amsterdam. Karya-karya lukisannya yang bergaya romantisme ini membawanya belajar lebih jauh lagi ke Perancis dan Jerman. Bahkan, ia pun dinobatkan sebagai salah satu pelukis di Kerajaan Belanda.

Di tahun 1878, Raden Saleh pun kembali ke Indonesia. Kedekatannya dengan kalangan penjajah pada saat itu membuatnya rasa nasionalisnya diragukan. Terlebih lagi, sejumlah anggota keluarganya ditahan oleh penjajah akibat memberi dukungan dalam perjuangan Pangeran Diponegoro saat ia berada di Belanda. Padahal, perlawanan terhadap perjajahan ia tuangkan dalam lukisannya, seperti lukisan yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Saat ini, sebagian koleksi lukisannya berada di Rijk Museum Belanda, Louvre Paris dan Keraton Mangkunegaran.

No comments :

Post a Comment