Meski belum sepopuler cupcake, namun kue imut dan berwarna-warni ini, ternyata tua juga umurnya. Kira-kira, lima abad! Teksturnya yang lembut dan meleleh di mulut, plus rasanya yang bervariasi, bikin macaron jadi camilan favorit orang Perancis. Yuk, kenalan dengan kue yang mulai bisa kita temukan di beberapa toko roti di Jakarta ini.
Resep dari Italia
Nggak ada yang tahu pasti soal asal-usul macaron. Tapi, menurut cerita yang beredar, macaron dibawa oleh chef Italia yang pindah ke Perancis. Chef ini diajak pindah oleh majikannya, seorang wanita bangsawan bernama Catherine de’ Medici yang menikah dengan raja Perancis, King Henry II, pada tahun 1533. Macaron terbuat dari putih telur, gula pasir, bubuk almond, serta pewarna makanan. Dan masa itu, macaron disajikan dengan sangat sederhana, yaitu berupa satu keping dengan krim isian.
Pada abad 20, baru deh macaron dimodifikasi oleh seorang chef Perancis, Pierre Desfontaines, cucu dari pemilik toko kue ternama di Perancis, Laduree. Ia menggabungkan dua keping macaron dan mengisi bagian tengahnya dengan saus cokelat. Bentuk macaron inilah, yang kita lihat sekarang ini.
Banyak Variasinya
Nggak disangka, perkembangan macaron cukup pesat di berbagai negara. Mulai dari Eropa hingga Asia, kompak membuat macaron dengan versi masing-masing. Di Swiss, macaron-nya mirip dengan bikinan Perancis, tapi lebih ringan. Sementara di Jepang, macaron punya nama beken “makaron” dan dibuat dari bubuk beraroma kacang sebagai pengganti almond, bahan dasar macaron
Resep dari Italia
Nggak ada yang tahu pasti soal asal-usul macaron. Tapi, menurut cerita yang beredar, macaron dibawa oleh chef Italia yang pindah ke Perancis. Chef ini diajak pindah oleh majikannya, seorang wanita bangsawan bernama Catherine de’ Medici yang menikah dengan raja Perancis, King Henry II, pada tahun 1533. Macaron terbuat dari putih telur, gula pasir, bubuk almond, serta pewarna makanan. Dan masa itu, macaron disajikan dengan sangat sederhana, yaitu berupa satu keping dengan krim isian.
Pada abad 20, baru deh macaron dimodifikasi oleh seorang chef Perancis, Pierre Desfontaines, cucu dari pemilik toko kue ternama di Perancis, Laduree. Ia menggabungkan dua keping macaron dan mengisi bagian tengahnya dengan saus cokelat. Bentuk macaron inilah, yang kita lihat sekarang ini.
Banyak Variasinya
Nggak disangka, perkembangan macaron cukup pesat di berbagai negara. Mulai dari Eropa hingga Asia, kompak membuat macaron dengan versi masing-masing. Di Swiss, macaron-nya mirip dengan bikinan Perancis, tapi lebih ringan. Sementara di Jepang, macaron punya nama beken “makaron” dan dibuat dari bubuk beraroma kacang sebagai pengganti almond, bahan dasar macaron
No comments :
Post a Comment