Ada saja cara yang digunakan para seniman untuk membuat karya masterpiece mereka. Salah satunya membuat sebuah replika bangunan-bangunan kota dari ribuan permen karet ini.
Pasti nggak menyangka kalau replika kota ini terbuat permen karet berwarna hijau. Jeremy Laffon adalah artist dibalik karya unik ini, yang berasal dari Perancis. Karya seninya terinspirasi dari karya seni pahat yang terbuat dari korek api dan kartu yang pernah dibuat seniman lainnya. Laffon memilih menggunakan bahan permen karet karena dianggap lebih menantang untuk dibuat menjadi sebuah karya seni yang belum pernah dibuat sebelumnya.
Laffon membutuhkan 4000 buah permen karet yang dibelinya di sebuah supermarket di Perancis. Butuh ketelitian dan kesabaran untuk membuat permen lengket ini menyatu agar bisa dibentuk menjadi sebuah bangunan yang utuh. Awalnya, Laffon menggunakan air liur untuk menyatukan setiap lapisan permen karet ini, tapi ternyata permen karet tersebut susah menempel. Kemudian, Laffon menggunakan lem perekat dan melelehkan beberapa permen karet agar bisa merekat sempurna. Selama tiga bulan Laffon membuat replika yang tingginya hampir mencapai 2 meter dengan panjang tiga meter ini.
Namun, setelah bangunan ini kokoh berdiri. Laffon berencana akan merobohkan replika bangunan ini secara perlahan. Pertama-tama, Laffon akan merobohkan bangunan yang paling mudah dan membiarkan bagian lain roboh dengan sendirinya. Laffon menyebutnya sebagai luapan dari ‘a sculpture of frustration’ atau luapan ekspresi atas keberhasilannya sebagai seorang seniman dalam membuat replika ini
Pasti nggak menyangka kalau replika kota ini terbuat permen karet berwarna hijau. Jeremy Laffon adalah artist dibalik karya unik ini, yang berasal dari Perancis. Karya seninya terinspirasi dari karya seni pahat yang terbuat dari korek api dan kartu yang pernah dibuat seniman lainnya. Laffon memilih menggunakan bahan permen karet karena dianggap lebih menantang untuk dibuat menjadi sebuah karya seni yang belum pernah dibuat sebelumnya.
Laffon membutuhkan 4000 buah permen karet yang dibelinya di sebuah supermarket di Perancis. Butuh ketelitian dan kesabaran untuk membuat permen lengket ini menyatu agar bisa dibentuk menjadi sebuah bangunan yang utuh. Awalnya, Laffon menggunakan air liur untuk menyatukan setiap lapisan permen karet ini, tapi ternyata permen karet tersebut susah menempel. Kemudian, Laffon menggunakan lem perekat dan melelehkan beberapa permen karet agar bisa merekat sempurna. Selama tiga bulan Laffon membuat replika yang tingginya hampir mencapai 2 meter dengan panjang tiga meter ini.
Namun, setelah bangunan ini kokoh berdiri. Laffon berencana akan merobohkan replika bangunan ini secara perlahan. Pertama-tama, Laffon akan merobohkan bangunan yang paling mudah dan membiarkan bagian lain roboh dengan sendirinya. Laffon menyebutnya sebagai luapan dari ‘a sculpture of frustration’ atau luapan ekspresi atas keberhasilannya sebagai seorang seniman dalam membuat replika ini
No comments :
Post a Comment