Unicorn. Cerita tentang kuda putih bersih dengan tanduk panjangnya yang bersinar ini menjadi legenda. Berbagai kisah klasik dari Eropa menceritakan makhluk perlambang kesucian ini. Tak sedikit juga karya seni seperti lukisan dan patung yang menggambarkan unicorn. Apakah mereka pernah benar-benar ada, atau hanya rekaan semata?
Pada zaman Renaissance dan abad pertengahan, unicorn sangat terkenal di Eropa. Walau hampir tak pernah ada manusia yang pernah melihat wujudnya, namun masyarakat percaya akan adanya kuda cantik ini. Katanya, tanduk pada unicorn bukanlah sembarang tanduk. Itu merupakan sumber kekuatannya. Tanduk tersebut konon bisa menghilangkan racun pada air dan meyembuhkan orang yang sakit. Baik para ilmuan, kaum rohaniawan hingga seniman dan sastrawan yang hidup sebelum abad 19 percaya adanya unicorn.
Katanya, tidak ada yang bisa menangkap unicorn selain gadis suci. Yup, karena unicorn hanya mau menampakkan diri dan berdekatan dengan para gadis . Maka, dahulu sempat dilakukan perburuan makhluk ini dengan menggunakan seorang perempuan sebagai umpan. Leonardo da Vinci sempat menulis dalam catatannya, bahwa karena menghampiri seorang gadis , seekor unicorn akhirnya tertangkap.
Banyak yang mengatakan bahwa unicorn hanyalah mitos. Tapi nggak sedikit juga yang percaya dengan keberadaan makhluk ini. Di Jerman, sempat ditemukan rangka binatang yang diduga kuat adalah unicorn. Gottferd Wilhem, filsuf dan ahli matematika yang memeriksa kerangka tersebut pun akhirnya percaya bahwa unicorn benar-benar ada. Padahal sebelumnya, ia sama sekali nggak percaya.
Lucunya, petualang ternama, Marco Polo, bersumpah melihat unicorn pada abad 13 di pulau Jawa. Namun, menurut para ahli, tampaknya yang ditemui Marco Polo dahulu adalah badak bercula satu
Pada zaman Renaissance dan abad pertengahan, unicorn sangat terkenal di Eropa. Walau hampir tak pernah ada manusia yang pernah melihat wujudnya, namun masyarakat percaya akan adanya kuda cantik ini. Katanya, tanduk pada unicorn bukanlah sembarang tanduk. Itu merupakan sumber kekuatannya. Tanduk tersebut konon bisa menghilangkan racun pada air dan meyembuhkan orang yang sakit. Baik para ilmuan, kaum rohaniawan hingga seniman dan sastrawan yang hidup sebelum abad 19 percaya adanya unicorn.
Katanya, tidak ada yang bisa menangkap unicorn selain gadis suci. Yup, karena unicorn hanya mau menampakkan diri dan berdekatan dengan para gadis . Maka, dahulu sempat dilakukan perburuan makhluk ini dengan menggunakan seorang perempuan sebagai umpan. Leonardo da Vinci sempat menulis dalam catatannya, bahwa karena menghampiri seorang gadis , seekor unicorn akhirnya tertangkap.
Banyak yang mengatakan bahwa unicorn hanyalah mitos. Tapi nggak sedikit juga yang percaya dengan keberadaan makhluk ini. Di Jerman, sempat ditemukan rangka binatang yang diduga kuat adalah unicorn. Gottferd Wilhem, filsuf dan ahli matematika yang memeriksa kerangka tersebut pun akhirnya percaya bahwa unicorn benar-benar ada. Padahal sebelumnya, ia sama sekali nggak percaya.
Lucunya, petualang ternama, Marco Polo, bersumpah melihat unicorn pada abad 13 di pulau Jawa. Namun, menurut para ahli, tampaknya yang ditemui Marco Polo dahulu adalah badak bercula satu
No comments :
Post a Comment